Hari Kedua Ops Patuh Semeru 2025, Satlantas Polresta Malang Kota Fokuskan Teguran Presisi dan Edukasi Masyarakat
KOTA MALANG – Hari ke dua Ops Patuh Semeru 2025, Tim gabungan Polresta Malang Kota prioritaskan dengan pembinaan dengan memberikan edukatis teguran presisi ke pengguna jalan.
Berdasarkan data yanga ada, petugas sudah melakukan 455 teguran presisi dengan tujuan memberikan peringatan dengan mengedepankan pendekatan humanis dan edukatif.
Sementara penindakan ETLE statis sebanyak 89 pelanggaran, ETLE mobile/handheld sebanyak 12 pelanggaran dan tilang manual dengan 52 pelanggaran.
“Dihari kedua ini, Kami fokusnya mengingatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dengan memberikan imbauan” ungkap Kompol Agung, Saat dikonformasi media, (Rabu, 16/07).
“Hasil dari evaluasi, dominasi pelanggaran sifatnya ringan, namun tidak bisa diabaikan, kami terus upayakan menekan angka pelanggaran.” Tambahnya.
Agenda tahunan Jajaran Polri secara serentak melaksanakan Ops Patuh Semeru 2025, meningkatkan budaya tertib lalu lintas, baik dengan pendekatan preventif, preemtif dan edukatif, khususnya anak muda usia pelajar yang sedang melaksanakan MPLS.
“Kami bersyukur, Alhamdulillah hingga hari kedua operasi nihil kejadian Laka Lantas, Ini sebagai indicator, bahwa kehadiran kepolisian di lapangan melalui Commander wish Pimpinan, pengaturan, penjagaan dan patroli berdampak positif pada keselamatan pengguna jalan,” tambahnya.
Penyuluhan, pembinaan, sosialisasi tentang Lalu Lintas, terus ditingkatkan tidak hanya dilakukan Satlantas, namun anggota Polsek jajaran Polresta Malang terjun langsung ke sekolahan, Kampus, Pondok Pesantren untuk membangun pengetahuan, kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan berlalu lintas.
Diantaranya, satlantas melaksanakan bimbingan dan penyuluhan sebanyak 21 kegiatan, penyuluhan langsung 156 kegiatan, hingga penyebaran / pemasangan imbauan di media untuk edukasi.
Disisi lain tindakan Preventif, dengan pengaturan lalu lintas,penjagaan di titik rawan, pengawalan hingga melakukan patroli pengawasan rutin.
Kita ketahui Ops Patuh Semeru 2025 berlangsung selama 14 hari ke depan ini memprioritaskan pada pinindakan delapan pelanggaran mulai pengendara di bawah umur, tidak pakai helm SNI, melawan arus, berkendara sambil mabuk, menggunakan HP saat nyopir, kebut-kebutan, tidak menggunakan savety belt hingga penggunaan knalpot tidak sesuai standar.
“Kami terus mengajak serta mengingatkan masyarakat, khususnya pelajar agar berperan aktif menciptakan budaya tertib lalu lintas, perlu diingat perubahan dimulai dari kesadaran pribadi. pungkas Kompol Agung.
Pendekatan dengan mengedepankan soliditas kolaborasi dengan masyarakat, serta sinergi lintas sektor, Ops Patuh Semeru 2025 diwilayah hukum Polresta Malang Kota tidak hanya menekan angka pelanggaran, tapi membentuk karakter pengguna jalan yang beretika dan sadar keselamatan.